NEWSPOST.ID Papua - Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen. Pol. Drs. Paulus Waterpauw mengatakan bahwa kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah Kabupaten Intan Jaya telah melakukan sedikitnya 23 kali teror penembakan dan kasus-kasus kekerasan lainnya sepanjang 2020. Banyaknya aksi kekerasan yang dilakukan oleh KKB di wilayah Intan Jaya itu menunjukkan bahwa KKB-lah yang paling banyak melakukan pelanggaran terhadap hak asasi manusia (HAM).
"Dimana saat ini banyak orang selalu menyalahkan aparat melakukan pelanggaran HAM, HAM yang mana. Justru merekalah yang melanggar HAM jauh lebih parah. Tukang ojek dibantai, pedagang dibunuh, petugas kemanusiaan yang urus COVID-19 dibantai, belum termasuk anggota TNI dan Polri yang dibunuh. Saat ini sejumlah kelompok KKB mulai bergeser dari wilayah timur Intan Jaya seperti dari Puncak Ilaga, Puncak Jaya, Tolikara bahkan Lanny Jaya ke wilayah sekitar Sugapa, bahkan sebagian dari kelompok itu sempat memasuki wilayah Tembagapura Mimika untuk mencari amunisi dan senjata api yang mereka rampas dari anggota TNI-Polri," tambah Kapolda Papua.
"Oleh karena itu sangat mengharapkan keterlibatan aktif Pemkab Intan Jaya untuk dapat mengajak kelompok separatis bersenjata tersebut untuk berdialog guna mengakhiri segala bentuk kekerasan di wilayahnya. Hal ini tentunya sangat dibutuhkan karena Bupati dan pemerintah di sana sebagai yang punya rakyat ajak mereka bicara melalui tokoh-tokoh yang punya pengaruh supaya kita segera mengakhiri kekerasan-kekerasan itu,” lanjut Kapolda Papua.
“Bagi kami hanya dua pilihan, karena mereka memiliki senjata api maka tugas kami untuk melakukan penegakan hukum. Kami pasti akan terus mengejar mereka. Kalau pendekatan keamanannya seperti itu terus, tentu tidak akan menyelesaikan masalah. Saat ini Polda Papua didukung Kodam XVII/Cenderawasih akan berusaha mengirimkan personel TNI-Polri ke wilayah tersebut untuk mempertebal keamanan di Intan Jaya,” pungkas Kapolda Papua saat memberikan penjelasan di Mapolda Papua, Sabtu (10/10/2020).
Komentar