NEWSPOST.ID JAKARTA – Inovasi berkontribusi besar terhadap pembangunan sebuah negara. Laporan Global Inovation Index (GII) 2020 menyebutkan, negara-negara dengan inovasi yang tinggi cenderung memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) per Kapita lebih tinggi. Untuk itu, perguruan tinggi termasuk UNDIP, perlu mengambil peran dalam mencetak peneliti yang mampu melakukan riset dan menciptakan inovasi, sehingga dapat memenangkan persaingan global saat ini.
“Dengan upaya riset yang memadai, saya tentu mengharapkan kita dapat menghasilkan lebih banyak inovasi. Ini penting, karena inovasi merupakan kunci keberhasilan memenangkan persaingan saat ini,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin pada acara Dies Natalis Universitas Diponegoro ke-63 Universitas Diponegoro (UNDIP) melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Kamis (15/10/2020).
Lebih lanjut Wapres menuturkan, data GII tersebut juga mencatat, Indonesia menduduki posisi ke-85 dari 131 negara dalam hal inovasi. Di tahun sebelumnya, Indonesia dilaporkan berada pada peringkat ke-8 di antara negara-negara ASEAN. Oleh karena itu, sebagai upaya meningkatkan posisi ini diperlukan strategi riset yang memadai, di antaranya dengan peningkatan alokasi anggaran untuk riset dan sumber daya pelaku riset yang andal.
“Pemerintah memang berusaha untuk meningkatkan alokasi anggaran riset dan pengembangan tersebut. Tetapi indikator lain yang juga penting adalah sumber daya pelaku riset tersebut,” ungkap Wapres.
Pada kesempatan yang sama, Wapres kembali mencontohkan perusahaan teknologi Apple yang berkedudukan di California, Amerika Serikat, sebagai salah satu contoh sukses pengembangan inovasi. Perusahaan ini secara konsisten menjadikan inovasi sebagai sumber daya utamanya. Sehingga, dalam suasana pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dimana banyak perusahaan mengalami kesulitan keuangan, perusahaan ini tetap meningkat valuasinya.
Dengan contoh tersebut, Wapres mengimbau agar UNDIP dan perguruan tinggi lain di Indonesia dapat menggunakannya sebagai motivasi untuk menghasilkan inovasi yang bermanfaat dan bernilai tinggi.
“Inovasi jauh lebih bernilai dibandingkan dengan sumber daya alam. Sumber daya alam dapat habis, tetapi inovasi tidak terbatas,” pungkas Wapres.
Sebelumnya, Rektor UNDIP Yos Johan Utama menyampaikan, selama ini UNDIP terus menjalankan tri dharma perguruan tinggi secara konsisten dan teratur yakni pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Sebagai contoh, terkait dengan penelitian tentang Covid-19, hingga saat ini di UNDIP paling tidak telah tercatat 32 judul penelitian.
“Di antaranya pengembangan masker nano filter, kemudian pengembangan ventilator, pengembangan robot untuk membantu perawat di rumah sakit, pengembangan generator ozon yang berstandar,” ungkapnya.
Yos Johan juga menegaskan, UNDIP akan terus mendukung upaya pemerintah dalam menjaga persatuan dan kesatuan serta peningkatan daya saing bangsa di tingkat internasional, khususnya dalam menghadapi pandemi Covid-19 saat ini, serta dalam penyusunan kebijakan dan kenormalan baru nantinya.
“Kami siap untuk turun, turut berperan aktif. UNDIP juga akan selalu berdiri di depan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dan mengakselerasi kemajuan bangsa besar ini,” tegasnya.
Dalam acara yang diselenggarakan secara virtual melalui aplikasi Zoom ini, hadir mengikuti prosesi Dies Natalis Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beserta jajaran pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Sekretaris dan Anggota Senat UNDIP, Ketua dan Wakil Ketua Majelis Wali Amanat UNDIP serta segenap Civitas Akademika UNDIP.
Komentar