|
Menu Close Menu

Dukung GBBI, Kominfo Buka Pelatihan Digital Entrepreneurship Academy

Selasa, 13 Oktober 2020 | 19.19 WIB

  




NEWSPOST.ID JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar pelatihan digital untuk warga negara Indonesia dan perempuan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).  Pelatihan itu merupakan bagian dari dukung kepada Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) serta menyiapkan talenta digital di bidang pemasaran agar kapasitas pelaku UMKM meningkat.                 


Melalui Program stimulan Digital Talent Scholarship 2020, Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kominfo menargetkan bisa melatih 22.500 orang.


“Mulai hari ini dibuka untuk batch ke-3. Pelatihan yang sebelumnya telah berhasil melatih sekitar 18.000 orang. Sejak pandemi Covid-19 melanda dunia termasuk Indonesia, pelatihan ini dilaksanakan secara daring (online),” tutur Kepala Badan Litbang SDM, Basuki Yusuf Iskandar di Jakarta, Senin (12/10/2020).


Menurut Kepala Badan Litbang SDM, fasilitasi kepada pelaku UMKM atau yang akan memulai usaha, agar bisa memanfaatkan TIK untuk keberlangsungan dan pengembangan usaha.


“Targetnya tahun ini bisa meningkatkan skala bisnis 22.000 pelaku UMKM  Mulai dari peningkatan kapasitas dan penguatan daya saing hasil produksi hingga pola distribusi yang cepat dan efisien memanfaatkan teknologi digital,” jelasnya.


Program Digital Entrepreneurship Academy (DEA) Digital Talent Scholarship 2020 menurut Basuki Yusuf Iskandar bekerja sama dengan Gojek Indonesia, Tokopedia dan Google.


“Sasaran program ini adalah mencetak talenta digital di bidang UMKM dalam rangka mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang unggul untuk menghadapi era revolusi industri 4.0,” ungkapnya.


Libatkan Dua Platform Digital


GBBI merupakan kampanye nasional yang merupakan ajakan bagi seluruh masyarakat agar tergugah dan menyadari arti pentingnya mendahulukan konsumsi atas barang dan jasa dari dalam negeri yang tidak kalah berkualitas.


Dalam waktu bersamaan, Kementerian Kominfo berkolaborasi dengan kementerian, lembaga dan pemerintah daerah serta perguruan tinggi serta marketplace memfasilitasi pelaku UMKM dengan keterampilan digital.


“Gerakan yang melibatkan pemerintah dan multi stakeholders ini menunjukkan bahwa pemerintah hadir untuk bangsa dalam hal ini untuk UMKM,” tegas Kepala Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo.


Basuki Yusuf Iskandar menyatakan dalam pelatihan Digital Entrepreneurship Gojek, peserta akan diberikan pengetahuan bisnis digital dan keterampilan untuk mengadopsi dan mengoptimalisasi teknologi ke dalam pengembangan usaha di dunia digital.


“Pelatihan ini terdiri dari dua kelas, yang terbuka untuk umum atau Kelas Umum; dan kelas yang dikhususkan untuk pelaku/calon pelaku/peminat Bidang  UMKM Kuliner atau Kelas Kuliner,” tuturnya.


Adapun bersama Tokopedia, Kementerian Kominfo menyasar pelaku UMKM saja. “Kelas Pelatihan Digital Entrepreneurship Tokopedia dikhususkan untuk pelaku UMKM yang sudah berjualan offline atau online,” tutur Kepala Badan Litbang SDM.


Sementara Pelatihan Digital Google Indonesia dibuka dua kelas untuk umum dan ibu rumah tangga. “Pelatihan Digital Entrepreneurship Google dua jenis kelas pelatihan yaitu kelas yang terbuka untuk umum (Kelas Umum) dan kelas yang dikhususkan untuk wanita yang sudah/pernah menikah (Kelas Ibu Rumah Tangga/IRT),” tutur Basuki Yusufi Iskandar.


Kepala Pusat Pengembangan dan Sertifikasi Profesi Badan Litbang SDM, Hedi M. Yunus, pelatihan digital berlangsung dalam periode yang berbeda. “Untuk Pelatihan bersama Gojek durasinya dua hari. Sementara Tokopedia berlangsung selama lima hari dan Google Indonesia satu hari,” tuturnya.


Dalam pelaksanaannya, proses pembelajaran berlangsung secara daring dalam bentuk live session dan belajar mandiri. “Peserta pelatihan akan belajar secara daring/online dalam bentuk Self-paced Learning dan Live Session bersama instruktur dari Gojek Indonesia, Tokopedia dan Google Indonesia,” jelas Hedi M. Yunus.


Menurut Kepala Pusbang Sertifikasi Profesi pelatihan juga terbuka  untuk penyandang disabilitas. “Bagi calon peserta penyandang disabilitas dapat mendaftar pelatihan dengan menyediakan sarana dan prasarana pendukung pelatihan secara mandiri,” ungkapnya.

Bagikan:

Komentar