NEWSPOST.ID JAKARTA - Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara sekalian yang saya hormati, Kita berusaha keras dan berharap puncak pandemi COVID-19 ini akan segera akan menurun.
Namun demikian, beberapa ahli mengatakan ketika kasusnya sudah turun tidak berarti langsung landai atau langsung nol, ada kemungkinan masih bisa naik lagi atau turun lagi, naik sedikit lagi dan turun lagi, dan seterusnya.
Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif kita harus hidup berdamai dengan COVID-19 untuk beberapa waktu ke depan. Dan kita beruntung sejak awal memilih kebijakan PSBB, bukan lockdown atau karantina wilayah.
PSBB adalah pembatasan kegiatan di tempat umum atau di fasilitas umum dalam bentuk pembatasan jumlah orang dan pengaturan jarak antarorang.
Artinya, dengan PSBB masyarakat masih bisa beraktivitas tapi memang dibatasi dan masyarakat juga harus sadar membatasi diri, tidak boleh berkumpul dalam skala besar.
Saya melihat di beberapa daerah, dari informasi yang saya terima, jalannya sepi, jalan sepi tetapi di kampungnya masih berkerumun ramai, di kampungnya masih banyak yang bergerombol ramai.
Padahal interaksi fisik itu harus dikurangi, harus jaga jarak, harus bermasker, harus sering cuci tangan sehabis kegiatan.
Upaya ini harus dilakukan untuk menghambat penyebaran COVID-19.
Tapi juga kita ingin roda perekonomian tetap berjalan, masyarakat bisa beraktivitas secara terbatas, harus disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan.
Bukan hanya aparat yang mengingatkan untuk disiplin tapi mengajak masyarakat untuk secara sadar mendisiplinkan diri.
Saya masih sering menjumpai masyarakat yang tidak bermasker, nah ini tolong kita semuanya bermasker; masih bergerombol, berkerumun, hindari itu.
Sekali lagi ingin saya tegaskan, yang utama adalah ikuti disiplin protokol kesehatan.
silakan beraktivitas secara terbatas tapi sekali lagi ikuti protokol kesehatan secara ketat.
Semua ini membutuhkan kedisiplinan kita semuanya, kedisiplinan warga serta peran aparat yang bekerja secara tepat dan terukur.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan.
Komentar