|
Menu Close Menu

Kapolsek Sinjai Utara Terjun Langsung Bantu Korban Puting Beliung di Lappa

Rabu, 05 Juni 2019 | 08.01 WIB

NEWSPOST.ID SINJAI -  Personil Kepolisian Sektor Sinjai Utara yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Akp Abd. Haris turun membantu korban angin puting beliung di lingkungan talibungi, kelurahan lappa, kecamatan sinjai utara, kabupaten sinjai, Selasa pagi (04/5/19).

Angin puting beliung yang melanda dilingkungan talibungi, kelurahan lappa, kecamatan sinjai utara tersebut mengakibatkan beberapa rumah warga rusak.

Kapolsek Sinjai Utara Akp Abd. Haris mengungkapkan bahwa dari beberapa rumah warga yang rusak tersebut, ada diantaranya mengalami rusak berat yang diterjang angin puting beliung, atapnya hilang terbawa angin dan belum diketemukan. Dari kejadian tersebut, tidak ada korban jiwa hanya korban materi.

Sementara itu, Kapolres Sinjai Akbp Sebpril Sesa, S.Ik mengapresiasi personel Polsek Sinjai Utara dengan respon cepat mendatangi korban angin puting beliung dan membantu membersihkan puing- puing atap rumah warga yang sebagian besar atapnya rusak tertiup angin kencang.

“Kami juga mengimbau kepada warga agar selalu waspada khususnya saat hujan yang disertai dengan angin,” imbuh Kapolres Sinjai.

Selain menjalin hubungan erat antar aparat Kepolisian dengan warga, kepedulian yang diperlihatkan Kapolsek Sinjai Utara juga makin memperkokoh keberadaan Bhabinkamtibmas sebagai bagian dari masyarakat.

Untuk membangun dampak positif pada tubuh Polri dibutuhkan kemampuan saling mempercayai dan kemampuan empati. Empati adalah kunci membina kepercayaan dari masyarakat. Rasa percaya atau trust relevan sekali dalam kondisi sosial tertentu.

Dikehidupan masyarakat, Polisi memainkan banyak peran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Mengatur lalu lintas, menegakkan hukum, menyidik perkara, memelihara keamanan dan ketertiban, dan melindungi keselamatan warga negara adalah sebagian dari tugas polisi. Istilah yang sering digunakan adalah melayani, melindungi, dan mengayomi.

Walaupun peran polisi sangat banyak, atau karena peran polisi sangat banyak, pengetahuan masyarakat mengenai polisi, motif polisi, dan tanggapan atau respons polisi, sangat terbatas. Ada ketidaktahuan dan ketidakpastian di masyarakat luas mengenai kinerja polisi.

Pada saat yang sama, dengan peran yang banyak tersebut, yang disertai dengan kewenangan yang dimiliki polisi berdasarkan konstitusi dan undang-undang, polisi memiliki peluang dan kesempatan untuk mengecewakan harapan-harapan masyarakat. Anggota Polri ada yang melakukan korupsi, pungutan liar, dan penyalahgunaan wewenang lainnnya.

Supaya kepercayan pulih, Polri bisa mengembangkan norma dan kode etik yang mewajibkan anggota supaya tidak mengkhianati warga masyarakat yang memercayainya.

Jika warga masyarakat bertemu dengan banyak polisi yang jujur, dan hanya sesekali mendapatkan polisi yang tak jujur, maka kepercayaan masyarakat akan meningkat. Selanjutnya, polisi akan memiliki reputasi atau nama baik. Kalau institusi Polri memiliki reputasi dan nama baik, anggota polisi akan merasa berkepentingan menjaga reputasi dan nama baik polisi di mata warganegara. Pada gilirannya pula, masyarakat akan semakin mempercayai polisi.

Polisi yang memiliki empati tinggi memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang lebih tinggi juga. Karena polisi berusaha memahami dan peduli dengan kebutuhan, kepentingan, dan keprihatinan masyarakat, maka polisi memiliki bekal informasi dan pengetahuan yang diperlukan supaya profesinya dapat dijalankan lebih baik.
Bagikan:

Komentar