|
Menu Close Menu

Dinilai Rawan, Wakapolda DIY Himbau Warga Kurangi Kegiatan SOTR

Selasa, 07 Mei 2019 | 20.32 WIB

NEWSPOST.ID YOGYAKARTA - Wakapolda DIY, Brigjen Pol Bimo Anggoro Seno, meminta masyarakat mengurangi kegiatan sahur on the road. Sebab, kegiatan tersebut dinilai rawan mendapatkan gangguan dari orang-orang yang tak bertanggungjawab.

"Sahur on the road kalau bisa dikurangi, syukur-syukur tidak ada. Karena kan kalau malam hari juga termasuk rawan ya," kata Bimo kepada wartawan di Balairung Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Senin (6/5/2019).

Bimo menegaskan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Yogyakarta kondusif. Hanya saja untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, ia ingin agar kegiatan sahur on the road dikurangi.

"Karena untuk mencegah saja (hal-hal yang tidak diinginkan). Kalau prinsipnya anggota (kepolisian) selalu siap untuk mengamankan setiap kegiatan masyarakat," ungkapnya.   Aparat kepolisian, kata Bimo, juga telah mensosialisasikan kepada masyarakat supaya mengurangi kegiatan sahur on the road. Ia berharap masyarakat mentaati seruan aparat.

"Kapolresta (Yogya) juga sudah menyampaikan. Kalau nggak salah saya baca di medsos Kapolresta (Yogya) menyampaikan supaya dikurangi kegiatan-kegiatan sahur on the road itu," sebutnya.

Bimo mengakui pihaknya tak bisa melarang masyarakat untuk melaksanakan sahur on the road. Namun untuk kebaikan masyarakat sendiri ia mengimbau agar kegiatan itu dikurangi.

"Ya sebisa mungkin, seminim mungkin (sahur on the road) dikurangi. Kan kita juga tidak bisa mencegah (melarang) 100%, gitu," tutupnya.

Tahun lalu, kegiatan serupa telah merenggut nyawa seorang mahasiswa yang sedang membagi-bagikan menu sahur di Jalan C Simanjuntak Kota Yogyakarta.  Saat itu Dwi Ramadhani Herlangga (26) mahasiswa asal Kota Semarang menjadi korban pembacokan orang tak dikenal. Setelah mengalami kritis, nyawa Dwi akhirnya tak tertolong.

Bagikan:

Komentar