|
Menu Close Menu

OPINI : HUT Makassar, Sinergi dan Harmoni

Senin, 12 November 2018 | 10.58 WIB

DHEANMEDIA.COM MAKASSAR - Kita patut berbangga, tahun ini, dari hasil Evaluasi Kinerja Penyelenggara Pemerintah Daerah (EKPPD), terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD), Kota Makassar kembal meraih prestasi membanggakan dengan predikat terbaik kedua nasional. Prestasi ini menunjukkan bahwa penyelenggaraan pemerintahan ‘Kota Daeng’ tidak hanya berjalan ‘on the track’, namun patut menjadi rujukan bagi kota lainnya di Inodnesia. Apalagi, tahun lalu untuk kategori yang sama, Makassar bahkan meraih predikat pertama nasional.

Ada 700 indikator dalam kurun waktu enam bulan yang menjadi kriteria penilaian kota berprestasi EKPPD tersebut, yang menunjukkan kualitas kinerja aparatur pemerintah kota. Tidak hanya itu, tahun lalu, Tempo Award menganugerahi Temo Award untuk kategori Kepala Daerah Terbaik di Indonesia. Yang menjadi catatan penting adalah, Adipura Kirana 2017 Kategori Kota Metropolitan dan Open Government Leadership oleh Pemerintah Singapura tahun lalu di Jakarta.

Beragam penghargaan yang diterima oleh Pemerintah Kota menunjukkan bahwa saat ini Makassar sedang berada dalam tren positif sebagai kota metropolis. Artinya, dengan dukungan kinerja pemerintahan yang baik, tentu iklim industri juga makin tumbuh pesat dan gairah perekomian warga juga tetap stabil.

Beberapa bulan ini, warga kota yang melintasi ruas jalan Pettarani sedikit terganggu dengan pengerjaan jalan layang. Praktis, jalur-jalur alternatif diserbu oleh pengendara demi menghindari macet. Jalur Pettarani memang tergolong padat, dan menjadi salah satu ruas jalan yang merupakan langganan macet. Ruas jalan yang menghubungkan poros Jalan Sultan Alauddin di Utara kota membentang hingga perapatan Urip Sumohardjo-Perintis Kemerdekaan kilometer 4 ini. Pettarani memang ramai, karena digunakan oleh berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, pegawai kantoran, juga pengguna jasa lainnya. Kawasan Pettarani adalah jalur yang menyediakan semua kebutuhan, memfasilitasi semua segmen.

Pilihan jalan layang sepanjang 4,3 km ini menjadi bagian dari solusi untuk mengurai kemacetan. Mengingat ruas jalan ini menghubungkan seluruh tingkatan sosial dan kompleks perkantoran, industri, hotel, pasar, juga kampus perguruan tinggi. Kita berharap pembangunan jalan layang pertama ini berjalan tanpa kendala berarti, demi mengurai kemacetan, juga tentu saja aspek estetika tata kota.

Bulan ini Kota Makassar menjejak usianya yang ke-411. Perjalanan panjang telah dilalui untuk sampai pada titik ini. Beragam capaian prestasi yang telah diraih oleh pemerintah kota seharusnya diapresiasi dan didukung demi terwujudnya kota Makassar menuju kota dunia.

Saya selalu percaya, bahwa hanya sinergi antar semua komponen yang tidak hanya menentukan ke arah mana pembangunan kota ini akan mengarah, tetapi juga jaminan untuk berada pada level yang dituju itu. Sinergi tercipta saat semua komponen menempatkan diri menjadi bagian yang saling terkait, yang selanjutnya bekerja dan berkontribusi sesuai kapasitas masing-masing. Sinergi adalah harmoni antara pelayanan oleh aparat pemerintahan dan seluruh segmen warga.

Akhirnya, selamat ulang tahun Kota Makassar, Kota Anging Mammiri, kota dimana berjuta harapan anak bangsa tertancap.

Penulis : Arham Basmin ( Caleg DPRD Propinsi Sulsel Dapil Makassar A )
Bagikan:

Komentar