DHEANMEDIA.COM JAKARTA BARAT - Pasca bencana gempa serta tsunami yang menghantam Palu dan Donggala, Jajaran Polsek Kebon Jeruk Jakarta Barat beserta Tiga Pilar Kecamatan Kebon Jeruk bersama segenap santri Majelis Dzikir Pondok Pesantren Assidiqiyah melakukan do'a serempak di Pondok Pesantren (Ponpes) Assiddiqiyah di Jalan Panjang No. 6 C Kelurahan Kedoya Utara, Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat, Sabtu (6/10) malam
Adapun yang hadir dalam kegiatan t tersebut dihadiri Pimpinan Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Dr. KH. Nur Iskandar Muhammad, SQ serta Ketua Pengasuh Ponpes Asshiddiqiyah KH. Ahmad Mahrus Iskandar, juga jajaran Pengurus maupun Ustd Ponpes. Ada juga yang hadir diantaranya Kapolsek Kebon Jeruk Kompol M. Marbun, SH, MM bersama jajaran
Do'a tersebut dipanjatkan khusus untuk para korban serta keselamatan Bangsa dan Negara yang di lantunkan oleh 400 jamaah.
Selain itu, beberapa rangkaian acara di awali dengan, Pembukaan dari Penampilan Gus Muksin, Pembacaan Ayat Suci Al Qur'an oleh Santriwati, Menyanyikan lagu Indonesia Raya, Pembacaan Tafsir (Kitab Kuning), Penampilan Marawis, Istighosah dan pembacaan Dzikir oleh Ustd Endang Badarrahman, Pembacaan Solawat bersama dan pengumpulan dana untuk para korban.
Dalam sambutanya, Kapolsek Kebon Jeruk Kompol M Marbun.SH MM mengucapkan terima Kasih kepada Pimpinan Ponpes Assidiqiyah atas terselenggaranya acara ini.
"Mudah mudahan doa yang sudah kita laksanakan tadi, saudara- saudara kita di Palu dan Donggala bisa sabar menerima apa yang menimpa mereka dan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat dan karunia kepada korban yang mendahului semoga diterima di sisinya,"Imbuh Kompol Marbun
Terlepas dari itu, Marbun berharap kedepannya agar hubungan Ponpes Assidiqiah dan Polsek Kebon Jeruk agar berjalan dengan baik serta dalam hal ini agar terus lebih Harmonis.
Ditempat yang sama Kalimatu Tarhib Dr. KH. Nur Muhammad Iskandar, SQ, dalam sambutanya mengatakan, semoga para korban diberi ketabahan dan kesabaran, terlebih penggalangan dana yang terkumpul semoga bermanfaat untuk saudara yang sedang berduka atas bencana itu.
"Yang paling penting kita sadar Hai orang Indonesia jangan memilih Pemimpin orang yang tidak ada kyainya, kita dipimpin oleh kyai bukan kyai kyaian, kita berdoa Joko Widodo dan Maruf Amin diberi kemenangan," ucapnya.
Sementara itu, kisah perjalanan KH Nur Iskandar SQ, diceriterakan oleh Ustadz Saiful Munadi SH, dalam tausiahnya dan ditutup dengan do'a, hingga acara berjalan lancar tanpa kendala yang berarti.
Komentar