DHEANMEDIA.COM MESIR - KBRI Cairo semakin gencar mempromosikan budaya dan produk Indonesia di Mesir. Sambutan masyarakat setempat terhadap pagelaran budaya nusantara pun selalu meriah. Saat menggelar Festival ‘Hari Indonesia-Mesir’ di Kota Sharm El Sheikh, (13/10) malam, ratusan warga lokal tetap betah menikmati pertunjukkan walaupun waktu sudah sangat larut.Untuk diketahui, Festival ‘Hari Indonesia-Mesir’ sudah digelar KBRI Cairo di sejumlah kota.
Acara ini digelar dengan menggandeng pemerintah provinsi setempat. Selain mempererat hubungan Indonesia-Mesir, kegiatan ini berupaya mengenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Mesir.
“Selain saling mengenalkan budaya kedua bangsa yang bersaudara, acara ini juga menyampaikan risalah kepada seluruh dunia, bahwa Sinai adalah kota yang aman serta memiliki masa depan yang sangat prospektif,” ujar Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Helmy Fauzi saat memberi sambutan.
Kota Sharm El Sheikh (sekitar 500km dari Kairo), Provinsi Sinai Selatan, terkenal sebagai salah satu kota tujuan wisata di Mesir. Tidak mengherankan jika sejumlah turis dari Eropa pun ikut memadati lokasi pertunjukan di Hollywood Village.
Gubernur Sinai Selatan Khalid Fauda pun menyambut gembira digelarnya Festival Indonesia-Mesir ini. Apalagi, lanjut dia, Indonesia-Mesir memiliki banyak persamaan yang dapat menyatukan kedua bangsa. “Acara ini sangat penting kita helat di sini, untuk meneruskan kerja sama yang erat yang telah dirintis Bung Karno dan Presiden Gamal Abdel Nasr,” ujar Khalid di tempat yang sama.
Selain pagelaran budaya, Festival ‘Hari Indonesia-Mesir’ ini juga diramaikan dengan pameran sejumlah produk dari kedua negara. Dan Khalid pun sempat menyicipi kopi asal Indonesia. “Wah, aroma kopinya sangat khas,” bisik Khalid kepada penasihatnya, Mayjen Abdel Fattah Helmy, yang juga ikut hadir dalam acara tersebut.
Kali ini, selain makanan khas Indonesia seperti bakso diperkenalkan, baju tradisional adat minang pun ikut dipertunjukkan. Lokasi photo booth yang disiapkan panitia kebanjiran warga yang ingin foto bersama staf KBRI yang mengenakan baju minang. Tidak ketinggalan, produsen mie instan ‘Indomie’ juga membagikan gratis produknya pada pengunjung yang hadir. Warga lokal sendiri memang tidak asing dengan produk mie instan yang sudah merambah Pasar Mesir sejak 1997 silam.
Tidak hanya itu, dari Indonesia, dipentaskan tujuh tari tradisional mulai dari adat melayu hingga Papua. Tidak ketinggalan, atraksi pencak silat Tapak Suci Putra Muhammadiyah yang paling ditunggu Gubernur Khalid juga ikut dipertontonkan. Sementara pihak Mesir menampilkan beberapa tarian khas pedalaman Sinai yang sangat enerjik dan menarik, serta tarian sufi dan tanurah yang ternama itu.
“Acara ini adalah cermin kekayaan budaya dari kedua negara, kami merasa perlu terus menerus mengenalkan budaya kedua bangsa ini, sehingga ke depan, kerja sama Indonesia Mesir benar-benar kokoh dan dibangun di atas pilar kebudayaan kedua bangsa yang menemukan kemiripan masing-masing," ujar Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo Usman Syihab.
Merintis Sister City Sharm El Sheikh-Bali
Sebelum menuju lokasi acara, Gubernur Khalid menerima Dubes Helmy di ruang kerjanya. Dalam pertemuan tersebut, Khalid mengutarakan keinginannya untuk menjalin kerja sama dengan Bali dalam kerangka ‘Sister City’. Hal ini mengingat Kota Sharm El Sheikh juga merupakan tujuan wisata bahari utama di Negeri 1000 Menara ini.
“Saya mengetahui bahwa Indonesia memiliki kawasan pariwisata yang sangat besar dan dikenal di dunia, yaitu Bali. Saya berharap, agar rencana menjadikan kedua kota tersebut sebagai kota kembar, dapat segera terrealisasi,” harap Khalid.
Menanggapi ide tersebut, Dubes Helmy menyatakan kesiapannya menindaklanjuti konsep tersebut. Dirinya akan segera berbicara dengan pemerintah provinsi Bali untuk membahas usulan tersebut. “Dalam waktu dekat, saya akan menemui Gubernur dan DPRD Bali perihal tawaran nota kesepahaman kota kembar," urai Dubes Helmy.
Komentar