DHEANMEDIA.COM PALU - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mempercepat penghitungan kerugian materi akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng). BNPB juga akan menggandeng pemerintah daerah agar data itu segera didapatkan.
"Tim kami sudah datang, biasanya kita menunggu sampai tanggap darurat selesai, tapi sekarang kita percepat, kami datangkan," ujar Deputi Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan BNPB Bernardus Wisnu Widjaja di Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie di Palu, Sulteng, Senin (8/10/2018).
"Kemudian bersama pemerintah daerah, kami akan menghitung kerugian dan kerusakan," imbuh Wisnu.
Selain itu, penghitungan rumah-rumah yang rusak di wilayah yang terdampak likuifaksi atau pergeseran tanah akan dilakukan dengan teknologi. Kejadian itu diketahui terjadi di Petobo, Balaroa, dan Kabupaten Sigi.
Sejauh ini BNPB sudah memiliki data, tapi sifatnya sementara. Nantinya, BNPB akan menggunakan data itu bersama tim dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Kita ada data petak per petak rumah sudah ada, itu bisa kita hitung jumlahnya berapa itu akan kita perhitungkan, termasuk santunan. Saat ini Kemendagri juga sudah mengirimkan direktur pencatatan sipilnya," ujar Wisnu.
Komentar