DHEANMEDIA.COM MESIR - KBRI Cairo kembali meraih kesuksesan dalam acara Malam Budaya Indonesia-Mesir, yang kemarin (29/8) digelar di Provinsi Minya. Perhelatan yang digelar atas kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Minya itu mengambil tempat di teater terbuka Perpustakaan Provinsi Minya.
Yubil Septian, Counsellor Ekonomi KBRI Cairo, yang kemarin mewakili Dubes RI untuk Mesir dalam acara tersebut menyampaikan bahwa acara Malam Budaya Indonesia - Mesir merupakan salah satu bukti nyata kedekatan hubungan kerja sama antara Indonesia dengan Mesir yang telah terjalin sejak ratusan tahun yang lalu. “Indonesia-Mesir memiliki hubungan kerja sama di bidang politik, ekonomi, budaya, pendidikan dan bidang-bidang lain yang semakin hari semakin kuat. Meskipun secara resmi hubungan diplomatik kedua negara baru berusia 71 tahun, namun jauh sebelum Indonesia merdeka, hubungan antara masyarakat nusantara dan Mesir sudah terjalin," ujarnya.
Duta Besar Reda Eltayfi, Direktur Lembaga Bantuan Perpustakaan pada Perpustakaan Nasional Mesir yang hadir dalam acara tersebut juga menyampaikan mengenai keistimewaan hubungan Indonesia dengan Mesir, dimana Mesir merupakan salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan RI. "Indonesia juga negara pertama di Asia Tenggara yang dikunjungi oleh Presiden Gamal Abdel Nasser setelah Revolusi 23 Juli 1952, dalam rangka menghadiri KTT Gerakan Non-Blok," imbuh diplomat yang pernah bermukim di Indonesia selama empat tahun itu.
Sementara itu, Gubernur Minya, Jenderal Essam Elbediwy menyampaikan apresiasinya atas upaya-upaya Duta Besar RI di Cairo yang aktif melakukan pendekatan kepada publik Mesir melalui pertunjukan budaya dan pameran perdagangan. Langkah-langkah positif tersebut menggerakkan seluruh kekuatan di Minya untuk menyambut baik pelaksanaan hari Indonesia-Mesir di kota Minya. “Keberadaan masyarakat Indonesia yang jumlahnya sangat besar di Mesir ini juga dapat mendukung upaya peningkatan kerja sama Mesir-Indonesia, bukan saja di bidang pendidikan dan budaya tetapi juga politik, ekonomi dan pertukaran perdagangan,” kata Gubernur Elbediwy.
Pameran dan Pertunjukan seni budaya di Kota yang dikenal sebagai “arus el-Saeid” (dewinya Upper-Egypt) ini kemarin mendapatkan respon sangat meriah dari para pengunjung yang umumnya adalah pemuda-pemudi dan kelompok terpelajar di Minya. Lebih dari lima ratus pengunjung memadati ruang teater terbuka. Tim kesenian Pusat Kebudayaan Indonesia (PUSKIN) binaan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo memukau pengunjung dengan menampilkan Tari Piring asal Minang, Tari Bedana asal Lampung, Tari Batin Kemuning asal Riau, dan beberapa tari tradisional lainnya serta seni bela diri Pencak Silat.
Adapun Tim Kesenian dari Minya menampilkan beberapa tari dan musik tradisional Mesir, lagu-lagu religi serta lagu-lagu cinta tanah air oleh artis terkenal Mesir, Mohamed Salah, yang berasal dari kota Minya.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo, Dr. Usman Syihab menyampaikan bahwa Malam Budaya Indonesia-Mesir sebelumnya juga telah sukses digelar di beberapa kota lain di Mesir. Dia menambahkan bahwa selain sebagai media promosi seni dan budaya, acara Malam Budaya Indonesia-Mesir juga merupakan sarana diplomasi publik yang sangat efektif untuk mempererat hubungan antar masyarakat kedua negara. “Dengan penyelenggaraan kegiatan bersama semacam ini diharapkan masyarakat Mesir di berbagai provinsi dapat mengenal lebih dekat budaya kita,” tuturnya.
Komentar