DHEANMEDIA.COM RUSIA - Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik (IDP), Cecep Herawan, memimpin Delegasi RI (Delri) pada kegiatan the 2nd Intefaith and Intermedia Dialogue (IID) RI-Rusia yang mengangkat tema 'Forging a Resilient State and Civil Society towards Religious Harmony'. Pertemuan berlangsung di Civic Chamber of the Russian Federation, Moskow, Rusia (14/9)
Hadir sebagai anggota delegasi Indonesia dalam pertemuan Dialog Lintas Agama RI-Rusia diantara Siti Ruhaini Dzuhayatin (Staf Khusus Presiden Bidang Keagamaan Internasional), Azyumardi Azra (Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Reformasi Birokrasi), Philip K. Widjaja (Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Majelis Agama Buddha Indonesia), Pdt. Gomar Gultom (Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia), dan Zulfiani Lubis (Pemimpin Redaksi IDN Times).
Pertemuan telah berjalan secara produktif dan reseptif dimana kedua pihak dapat saling memberikan pengalaman dan best practices mengelola keberagaman di masyarakat, sebagai aset bangsa dalam mewujudkan kondisi keamanan yang stabil menuju bangsa yang makmur.
Ketua Delegasi Rusia, Konstantin Viktorovich Shuvalov, mengapresiasi peran Indonesia dalam menyebarluaskan pesan damai melalui kegiatan dialog lintas agama seperti yang tengah berlangsung bersama Rusia. “Forum Dialog Lintas Agama yang dipromosikan Indonesia merupakan wadah bagi negara untuk saling belajar dalam menumbuhkan toleransi dan mewujudkan kerukunan masyarakat majemuk," ujar Shuyalov yang juga Utusan Khusus Kemlu Rusia untuk United Nations Alliance of Civilizations (UNAOC).
Dalam diskusi yang berjalan, kedua negara melihat terdapatnya kesamaan kondisi sosial masyarakat dan tantangan untuk menjaga kerukunan. Indonesia dan Rusia merupakan negara multietnik dan multireligi dengann komunitas Islam yang mengakomodir kearifan local (budaya) terakulturasi dalam praktek keagamaan. Penting bagi kedua negara menjalankan moderasi agama dalam upaya melawan dan mengatasi tantangan radikalisme, kekerasan berbasis agama, penyebaran paham radikal khususnya politisasi identitas (agama) yang mengancam integrasi.
Pada kesempatan ini, Dirjen IDP Kemlu menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia menawarkan lima beasiswa kepada pemuda Rusia yang ingin belajar mengenai Islam di salah satu Universitas Islam Negeri di Indonesia serta mengundang keikutsertaan Rusia pada kegiatan Future Faith Leaders yang diselenggarakan Kementerian Agama RI dan Interfaith Youth Camp yang diselenggarakan Kementerian Luar Negeri RI tahun depan.
Pihak Rusia akan mengundang pemuda Indonesia untuk ikut serta dalam kegiatan Interfaith Camp yang akan diselenggarakan oleh organisasi penggerak kerukunan umat Rusia (Civic Chamber) di Rusia pada tahun 2019 mendatang. Kedua negara menyadari pentingnya dialog dan interaksi terbuka antar generasi muda sebagai kontribusi perdamaian dunia.
Disamping melaksanakan pertemuan Dialog Lintas Agama dan Inter-media, Delegasi juga berkesempatan melakukan pertemuan dengan perwakilan Patriarki Kristen Orthodoks Rusia dan Mufti Islam Rusia serta melakukan kunjungan ke Kantor Berita Pemerintah Rusia, TASS Russian News Agency. (Dit Diplik / Infomed)
Komentar