|
Menu Close Menu

Adakan Interfaith Dialogue di Capetown, Utusan Khusus Presiden Bagikan Pengalamannya

Sabtu, 22 September 2018 | 11.53 WIB

DHEANMEDIA.COM CAPE TOWN - Prof. Dr. M. Din Syamsuddin, Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban, bertemu dengan para pemuka agama dan pemuka adat di Cape Town, dalam rangkaian kunjungannya ke Cape Town. Pertemuan Interfaith Dialogue tersebut digelar oleh MJC (Muslim Judicial Council) Afrika Selatan bekerjasama dengan KJRI Cape Town.

Pada acara tersebut, hadir sejumlah pemuka agama dan adat di Cape Town, antara lain Uskup Templeton dari Interfaith Community, Uskup Motsolo dari Penganut Ajaran Tradisional, selain dari MJC sendiri, di antaranya Maulana Abdul Khaliq Allie (Deputi Presiden 1 MJC), Syekh Riyad Fataar (Deputi Presiden 2 MJC), serta sejumlah undangan dari kalangan Parlemen Afsel (Mr Shahid Esau), Sejarawan (Prof. Ebrahiem Rhoda), universitas (Mr Ihsaan Taliep) dan sejumlah kalangan bisnis dan komunitas agama di Cape Town. Pertemuan ini dimulai dengan pembacaan doa dari tokoh Islam dan dilanjutkan dengan doa dari pemimpin ajaran tradisional Afsel.

Dalam kesempatan tersebut Prof Din Syamsuddin menyampaikan bahwa nilai-nilai Islam yang moderat perlu untuk disebarluaskan, sebagai rahmatan lil alamin, rahmat bagi seluruh dunia dan umat manusia.

Nilai-nilai tersebut di tercermin dalam 7 prinsip jalan tengah, yang sebelumnya telah disepakati oleh para Ulama dunia di Bogor pada awal Mei 2018 yang lalu, dengan Bogor Message. Ketujuh prinsip jalan tengah tersebut yaitu: Tawassut (moderat), I'tidal (proporsional), Tasamuh (toleran), Syura (musyawarah),  Islah (reformatif), Qudwah (teladan) dan Muwatanah (mengakui negara bangsa).

Sebelumnya Presiden MJC Syekh Irafaan Abrahams menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo dapat menjadi teladan bagi pemimpin dunia lainnya, salah satunya karena mempromosikan wasatiyat Islam (Islam yang moderat) dan prinsip jalan tengah (middle path) kepada dunia. Syekh Irafaan menyampaikan hal tersebut dalam sambutannya dengan mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Indonesia melalui Kantor Utusan Khusus Presiden untuk mempromosikan nilai-nilai Islam yang moderat tersebut.

Sementara itu Konsul Jenderal RI Cape Town menyampaikan bahwa kunjungan Prof Din Syamsuddin ini merupakan hal yang sudah lama ditunggu oleh MJC dan kalangan interfaith leaders. KJRI Cape Town sebagai perwakilan pemerintah RI di Cape Town selalu siap untuk bekerja sama dalam mempromosikan keberagaman dan mempromosikan kerjasama di berbagai bidang dengan semua pihak di wilayah kerja KJRI Cape Town.

Acara tersebut berjalan lancar dan disambut hangat oleh kalangan pemuka agama dan pemuka adat di Cape Town, serta dari beberapa ormas/NGO yang berada di Cape Town dan sekitarnya. ​

Selain bertemu dengan kalangan Interfaith leaders, Prof Din Syamsuddin juga mengunjungi Makam Syekh Yusuf (ulama asal Makassar) di distrik Macassar Cape Town dan Makam Syekh Ismail Dea Malela (ulama asal Sumbawa, NTB) di Simon's Town, Cape Town.

​Dalam beberapa kesempatan bertemu dengan kalangan ulama dan keturunan nusantara, Prof Din Syamsuddin juga menyampaikan tawaran untuk berkunjung dan belajar di Indonesia, serta tawaran beasiswa dari Pesantren Modern Internasional Dea Malela di Pamangong, Sumbawa, NTB (Sumber: KJRI Cape Town).​
Bagikan:

Komentar